Ratusan tahun lalu
penduduk Indonesia sudah menggunakan air rebusan kulit manggis sebagai ramuan
untuk mengobati luka, demam, diare, sariawan, semebelit dan penyakit-penyakit
lainnya. Konon kabarnya tahun 1800-an, Ratu Victoria dari inggris sampai
menawarkan hadiah uang yang sangat kepada orang yang berhasil membawakannya
buah manggis, yang dianggap sebagai buah dalam dongeng. Mungkin karena itu
manggis kemudian popular dengan julukan ‘ratu buah’ (the queen of fruit).
Manggis (Garcinia
mangostana L.) pada umumnya dikenal sebagai tanaman budidaya, walaupun kadang
ada laporan mengenai spesies liarnya yang berada di Malaysia. Jenis ini mirip
sekali dengan Garcinia hombronianan Pierre (Kepulauan Nikobar) dan dengan G.
malaccensis T. Anderson, yang berasal dari Malaysia. Manggis diduga merupakan
hasil silangan aloetraploid dari
kedua jenis tersebut.
Asal-usul manggis
diduga berasal dari Asia Tenggara, mungkin dari Indonesia (Pulau Kalimantan).
Tanaman manggis menyebar ke timur sampai ke Papua Nugini dan Kepulauan Mindanau
(Filipina), dank e utara melalui selatan, Myanmar, Vietnam, dan Kamboja.
Tanaman manggis telah dikenal oleh para peneliti dari Barat sejak awal tahun
1631. Tanaman ini dijumpai tumbuh liar pada kisaran jenis tanah dan lokasi yang
cukup luas.
Penamaan pada skala
yang lebih luas terjadi secara bersamaan dengan meluasnya permukiman pada awal
penyebaran penduduk Asia Tenggara. Para pelancong, penjelajah, atau kolektor
tanaman eropa terdahulu seperti Mjobery (Swedia), Fairchild (Inggris),
Laurent garcin (Perancis), dan Popenoe
(Amerika) telah mendiskripsikan tanaman manggis. Hanya dalam dua abad terakhir
tanaman manggis tersebar ke Negara-negara tropic lainnya, seperti srilangka,
India bagian selatan, Amerika tengah, Brazil, dan Quessland (Australia).
Penamaan ilmiah Garcinia mangostana kepada manggis diberikan sesuai dengan nama
penjelajah daro Perancis yang bernama Laurent Garcin (1683-1751) dan telah dibudayakan
untuk waktu yang lama di berbagai tempat di daerah tropic basah.
Pada awalnya dikenal
dengan nama Mangostana GArcinia Gaertner, termasuk ke dalam family Guttiferae
yang memiliki 35 genera dan lebih dari 800 spesies yang berasal dari daerah tropic.
Diantaranya Sembilan genera dengan spesies yang merupakan pohon buah-buahan
Lima genera dengan sekitar 50 spesies dari family ini berasal di kawasan Asia
Tenggara. Garcinia dianggap sebagai tipe genus dalam family ini yang juga
termasuk Mammea. Mammea merupakan genus dengan yang mempunyai nilai ekonomi
penting yang dikenal dengan mammy apple atau mammy, M. Americana.
Kalangan ilmuwan hortikultura dari Indonesia
mengungkapkan sebuah fakta baru: buah manggis yang selama ini lebih dikenal
sebagai buah asal Malaysia sebenarnya merupakan buah asli dari Indonesia. Tentu
saja ini bukan asal klaim, seperti yang selama ini sering dilakukan oleh negeri
jiran itu.
Ketua masyarakat
ilmuwan Hortikultura Internasional (ISHS), Prof. Dr. Roedhy Poerwanto, MSc,
mengungkapkan bahwa hingga saat ini literature atau bahan bacaan ilmiah yang
beredar di seluruh dunia menyebutkan manggis adalah buah Malaysia. Hal itu
karena ada “tetua” manggis yang nama spesiesnya Malaccensis, sehingga
diperkirakan dari Malaka atau Malaysia. Padahal, menurut ketua Perhimpunan
Hortikultura Indonesia itu, spesies Malaccensis dan Hombroinina yang menurunkan
manggis Indonesia sejak dulu sudah banyak terdapat di jambi.
Di Indonesia persebaran
tanaman manggis peluang pengembangannya sangat besar, baik itu ditinjau dari
potensi lahan, keragaman jenis, maupun dari aspek petani dan teknologi.
Terdapat sekitar 100 jenis tanaman manggis yang tumbuh di Indonesia dari
sekitar 400 jenis yang dijumpai di dunia. Wilayah pertumbuhan tanaman manggis
di Indonesia sangat luas mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi.
Hingga saat ini sekitar 25 kabupaten tercatat sebagai penghasil dan penyumbang
buah manggis untuk ekspor dan pemenuhan kebutuhan dalam negeri, dan ada
beberapa daerah telah mengembangkan manggis meskipun belum tercatat sebagai
penghasil buah manggis. Hal ini menggambarkan bahwa potensi lahan dan area
masih sangat besar dan dapat dikembangkan sebagai wilayah atau pusat
pengembangan manggis di Indonesia.
Disamping daerah
tersebut masih ada beberapa daerah penghasil manggis yangbelum tercatat
produksinya seperti: kabupaten mamasa Sulawesi Barat, kabupaten dompu Nusa
Tenggara Barat, kabupaten paso dan kabupaten Banggai Sulawesi tengah yang
secara agroklimat sangat sesuai untuk pengembangan tanaman manggis.
0 komentar:
Posting Komentar