Dalam paparannya, Prof. Sidik juga menjelaskan aspek
farmakologis dari tanaman manggis yang diperoleh dari sejumlah penelitian.
Kulit buah manggis diketahui mempunyai daya antimikroba terhadap beberapa jenis
bakteri.
“Kulit buah manggis juga bersifat
antijamur,” ujarnya. Aktivitas antijamur hasil isolasi beberapa xanton (salah
satu jenis zat waran pada manggis) yang berasal dari kulit buah manggis dan
beberapa derivate mangostin terhadap jamur Fusarium oxysporum f. sp.
Vasinfectum, Alternaria tenius, dan Drechela oryzae dapat menghambat
pertumbuhan semua jamur tersebut.
Telah dilakukan pula penelitian
terhadap aktifitas xantone dalam kulit manggis terhadap pertumbuhan
Staphylococcus aureus yang resisten terhadap antibiotic metisilin. Hasilnya
menunjukkan bahwa satu isolate aktif, alfamangostin, yang merupakan salah satu
derivate xanton, menghambat pertumbuhan bakteri tersebut dengan MIC sebesar
1,57-12,5 µg/mL.
Penelitian antiinflamasi dari
kulit buah manggis dilakukan dengan menggunakan mangostin dari ekstrak etanol
40 persen mempunyai aktivitas penghambat yang kuat terhadap pelepasan histamine
dan sintesis prostaglandin E2 sebagai mediator inflamasi. Ekstrak methanol
kulit manggis mempunyai efek meredam radikal bebas yang kuat.
Selain itu, ekstrak metanol mangostin dari kulit
buah manggis dapat menghambat sel kanker dan menyebabkan apoptosis pada sel
kanker payudara serta menghambat spesies oksigen reaktif sebagai radikal bebas.
Berdasarkan penelitian tersebut, mangostin dari ekstrak metanol kulit buah
manggis mempunyai potensi sebagai komopreventif terhadap kanker.
Studi terhadap aktivitas antikanker pada enam xanton yang diekstraksi dari kulit buah manggis secara invitro pada sel leukemia manusiadiperoleh hasil bahwa semua xanton yang diuji menghambat pertumbuhan sel kanker tersebut dilakukan oleh alfamangostin.
Melihat kandungan kimia yang
dimiliki manggis, terutama bagian kulitnya, potensi untuk dilakukan penelitian
lebih lanjut cukup besar, baik dalam bidang farmasi maupun bidang lainnya.
Beberapa fakta tersebut menjadikan kulit manggis kini mulai menarik minat
banyak orang di banyak negara.
Yang terpenting dengan
ditemukannya khasiat “ajaib” kulit manggis, diharapkan akan ditemukan obat
alami yang lebih efektif mengobati penyakit-penyakit berat yang mematikan,
seperti kanker.
0 komentar:
Posting Komentar